Dynamic Glitter Text Generator at TextSpace.net

Minggu, 03 Januari 2010

Visi dan Misi Kotatua Jakarta


Lokasi yang kini disebut kotatua merupakan kawasan yang berhadapan dengan pantai Jakarta. Pada abad ke-16 merupakan pelabuhan di bawah kekuasaan Sunda Pajajaran. Daerah tersebut dikenal dengan sebutan Sundakelapa. Namun sejak kehadiran pasukan Fatahillah pada 1527, Sundakelapa diubah menjadi Jayakarta. Usia Kota Jayakarta hanya 92 tahun, sebab pada 1619 kota ini dihancurkan oleh Belanda akibat konflik perang. Di atas bekas kota Jayakarta inilah, Belanda membangun kota Batavia. Elemen kota Batavia sudah banyak yang berubah, tetapi struktur kotanya masih terlihat hingga kini. Batas-batasnya dikelilingi parit dan kini menjadi sungai.



Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menetapkan kawasan kotatua sebagai kawasan bersejarah yang harus dilindungi, ditata kembali, dan dikembangkan. Peraturan Gubernur DKI Jakarta nomor 34 tahun 2006 menetapkan penguasaan perencanaan dalam rangka penataan (revitalisasi) kawasan kotatua seluas 846 hektar.


VISI REVITALISASI KOTATUA

Terciptanya kawasan bersejarah Kotatua Jakarta sebagai sebagai daerah tujuan wisata budaya yang mengangkat nilai pelestarian dan memiliki manfaat ekonomi yang tinggi.


MISI REVITALISASI KOTATUA

Memperkuat aktivitas yang ada dan mendorong pengembangan AKTIVITAS BISNIS DAN EKONOMI BARU dengan pendekatan pengembangan ‘creative community and industry’ yang selaras dengan potensi yang dimiliki dalam menciptakan iklim investasi yang kondusif sebagai daerah tujuan wisata budaya dengan nilai pelestariannya.

Melakukan KONSERVASI dan REVITALISASI dalam pengembangan kawasan KOTATUA melalui strategi pelestarian yang bersinergi dengan aktivitas ekonomi sosial, dan budaya baru sehingga mampu mengembalikan citra dan kualitas fisik kawasan menjadi kawasan yang berperan penting dan memiliki nilai ekonomis tinggi dalam konteks nasional maupun internasional.

Meningkatkan SARANA DAN PRASARANA LINGKUNGAN dalam pengembangan kawasan pelestarian Kotatua yang selaras dengan kebutuhan daya dukung kawasan akibat adanya peningkatan intensitas kegiatan pada area Kotatua dan sekitarnya.

Mendorong kehidupan dan keberagaman AKTIVITAS SOSIAL, SENI, DAN BUDAYA melalui penyediaan ruang dan fasilitas sehingga dapat mengangkat nilai fungsional, ekonomi, seni, dan sejarah pada bangunan-bangunan konservasi yang ada.

Mengembalikan fungsi kawasan sebagai tempat bermukim dengan segala aktivitas HIDUP DAN BERKEHIDUPAN DI KOTA ‘LIVING IN THE CITY’ bagi setiap individu dengan berbagai latar belakang yang berbeda, sehingga mampu menciptakan kawasan tempat tinggal yang nyaman, aman, dan sejahtera bagi setiap penghuninya.

Mengembangkan PUBLIC - PRIVATE PARTNERSHIP melalui sistem kelembagaan, hukum, dan manajemen perkotaan yang efektif serta profesional sehingga mendukung perencanaan yang komprehensif dengan tetap mempertimbangkan kaidah-kaidah pelestarian kawasan bersejarah.


PEKERJAAN FISIK REVITALISASI

Pekerjaan fisik revitalisasi yang tengah dilaksanakan diutamakan pada penataan infrastruktur kotatua yang dewasa ini merupakan tuntutan pembenahan agar dapat menumbuhkan kembali kepercayaan investor. Pekerjaan tersebut adalah mengubah Taman Fatahillah (pusat kotatua) menjadi plaza yang dapat berhubungan langsung dengan pembatas jalan sehingga batas tersebut tidak ada lagi karena menjadi pedestrian. Pedestrianisasi ini kelak akan menghubungkan halte busway di Taman Beos.


1 komentar:

  1. Kagum dan bangga untuk bapak DJULIANTO SUSANTIO yang amat peduli terhadap warisan budaya bangsa khususnya kota tua Jakarta, dalam rangka terus mengingatkan akan pentingnya revitalisasi kota tua, dan juga kepada ibu Aurora Tambunan yang tentu amat menginginkan terlaksana nya revitalisasi tersebut berjalan, apalagi beliau telah wafat sekitar 1 bulan lalu...dalam kesempatan perencanaan tata ruang DKI Jakarta 2030, perlu kiranya bapak DJULIANTO SUSANTIO mengingatkan kembali pemda DKI Jakarta dengan program yang sudah lama di canangkan tersebut...(mohon izin dari bapak untuk mengambil artikel & tulisan di blog ini agar dapat saya sebarkan melalui blog saya, terima kasih sebelumnya)

    Yudhistira R. Ananda

    BalasHapus

Kontak